Friday 31 January 2014

Apakah Tari Kecak Uluwatu tetap pentas ketika hujan?

Sebagai daerah tropis Pulau Bali juga memiliki dua musim berbeda seperti halnya pulau-pulau lain yang membentuk kepulauan Republik Indonesia. Musim hujan yang terjadi pada bulan November sampai dengan Maret selalu menjadi ketakutan tersendiri bagi pengelola Tari Kecak Uluwatu. Hal ini tentunya karena konsep panggung tempat pertunjukan yang dibuat tanpa atap sering menyulitkan pengelola untuk tetap memaksa pentas di stage utama.
 
Karena alasan untuk mempertahankan keaslian tempat dan lingkungan disekitar dengan menciptakan suasana yang menyatu dengan alam sekitar maka panggung pertunjukkan sengaja dibuat tetap terbuka, hal inilah yang kemudian mendorong pengelola Tari Kecak Uluwatu untuk memikirkan alternative lain agar pertunjukan tetap bisa dilaksanakan. Melalui pendekatan-pendekatan dengan desa adat setempat dan pihak Puri Jero Kuta sebagai pengempon Pura Uluwatu maka disepakati bahwa Wantilan Jaba Sisi (bangunan besar yang terletak dibawah tangga keluar Pura Uluwatu) menjadi alternative yang bisa digunakan sebagai tempat pertunjukan. Wantilan yang biasanya dipakai untuk tempat beristirahat bagi mereka yang datang bersembahyang ke Pura Uluwatu ini dimanfaatkan sebagai stage pengganti jika hujan.

Bangunan wantilan ini terletak diujung bawah tangga tempat turun disis kana Pura Uluwatu, Bangunan pada mulanya dibuat hanya untuk menampung para umat yang datang selama odalan (upacara) berlangsung, tempat ini biasanya dipakai untuk tempat menginap bagi mereka yang datang untuk ngayah selama upacara berlangsung. Selain itu biasanya juga dimanfaatkan oleh para wisatawan yang kelelahan setelah berjalan mengelilingi pura atau tebing yang berada dikawasan Pura Uluwatu.

Bangunan wantilan ini memiliki lantai dasar yang memanjang dengan ukuran ± 6 X 15 meter memiliki lantai yang berundak disisi luar kanan dan kirinya. Dengan kondisi lantai yang seperti itu oleh pengelola sering disulap menjadi sebuah panggung yang unik dengan ditambahkan beberapa kursi sebagai tempat duduk wisatawan. Kondisi yang agak sempit ini hanya menghasilkan tempat duduk yang kurang dari 300 orang. Bangunan yang dibuat seperti balai pertemuan ini memiliki konstruksi yang sangat kuat dan atap yang betingkat sehingga kalau kita menoleh kebagian plafon atas akan tampak sekali konsep balai pertemuan yang biasa kita sering temukan dibeberapa banjar yang ada di Bali. Pad bagian depan bangunan wantilan ini ditambahkan taman dan kolam yang biasa dipakai oleh kumpulan kera yang berada dikawasan Pura Uluwatu untuk sekedar minum air maupun berenang kesana-kesini dengan lucunya, hal ini menjadi pemandangan yang sangat unik yang biasa dilihat oleh para wisatawan yang melintas. Penambahan patung kera yang sangat besar ditempatkan paling ujung kolam sehingga mampu menambah kesan kolam tersebut merupakan tempat yang sengaja disiapkan untuk para kera.

Apakah Tiket Tari Kecak Uluwatu bisa di pesan secara online?



Sebagai bentuk komitmen pengelola Tari Kecak Uluwatu untuk terus menghadirkan kemudahan-kemudahan bagi para wisatawan yang hendak mengunjungi Pura Uluwatu dan menonton Tari Kecak Uluwatu, sejak awal tahun 2014 pengelola Tari Kecak Uluwatu telah meluncurkan layanan pembelian tiket secara online. Layanan online booking ini diluncurkan dalam rangka untuk memenuhi beragam permintaan para wisatawan yang sebelumnya telah menonton pertunjukkan tari kecak di Pura Uluwatu.

Untuk memenuhi berbagai permintaan yang disampaikan oleh para wisatawan tersebut, maka oleh pengelolan Tari Kecak Uluwatu maka mulai tahun 2014 disiapkan website khusus yang bertjujan untuk melengkapi informasi para wisatawan yang berkunjung ke Pura Uluwatu dengan beragam informasi yang terkait dengan wisata Pura Uluwatu dan tentunya informasi yang terkait dengan Tari Kecak Uluwatu. Website yang dikelola langsung oleh pengelola Tari Kecak Uluwatu ini merupakan website resmi Tari Kecak Uluwatu sebagai official website yang dibuat secara khusus untuk memberikan pelayanan lebih kepada semua calon customer Tari kecak Uluwatu.

Tiket Tari Kecak Uluwatu dapat dibeli dengan menghubungi pengelola Tari Kecak Uluwatu melalui nomer telepon dan alamat email yang sudah dicantumkan di website www.uluwatukecakdance.com setelah mendapat permintaan pengadaan online tiket maka oleh sales Tari Kecak Uluwatu mereka yang memesan tiket akan diminta untuk melengkapi pembayaran sejumlah tiket tersebut dengan melakukan bank transfer ke nomer rekening yang sudah disiapkan. Pembayaran dengan bank transfer ini selain sangat mudah juga sangat aman dilakukan. Setelah pembayaran dilengkapi, oleh pengelola Tari Kecak Uluwatu maka voucher Tari Kecak Uluwatu akan dikirim melalui email ataupun dapat diantarka langsung ke hotel tempat wisatawan menginap. Hanya dengan menggunakan voucher yang telah dikirimkan sebelumnya maka wisatawan sudah dapat menonton Tari Kecak Uluwatu. Voucher untuk ditunjukkan di tiket konter Tari Kecak Uluwatu untuk mendapatakan pelayanan selanjutnya.

Layanan online booking memberikan banyak kemudahan bagi mereka yang ingin membeli Tiket Tari Kecak Uluwatu, selain karena proses yang begitu cepat dan mudah calon penonton juga akan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan tiket yang dijual sangat terbatas. Online tiket juga dijual lebih murah dari harga publish atau harga yang harus dibayarkan dilokasi tanpa melalukan pemesanan terlebih dahulu. Dengan online tiket penonton juga mendapat pelayanan lebih dan sangat personal karena akan langsung dilayani oleh pengelola Tari Kecak Uluwatu melalui fasilitas telepon, sms, email bahkan bisa di akses melalui fasilitas BBM atau Blackberry Messenger. Dengan kehadiran layanan online booking ini kami telah berhasil membantu ribuan customer yang menghubungi kami setiap harinya, tentunya kesiapan team sales kami dalam menyiapkan berbagai permintaan/pemesanan yang masuk ke meja kerja kami betul-betul diuji setelah fasilitas layanan ini diluncurkan.

Apa saja yang anda bisa ditemukan dikawasan wisata Pura Uluwatu?



Kawasan wisata Pura Uluwatu terdiri dari : Lahan Parkir yang cukup luas untuk menampung kendaraan umat Hindu yang hendak bersembahyang kepura ini ataupun kendaraan pariwisata yang mengunjungi kawasan ini. Lahan parkir yang terletak disisi sebelah timur kawasan ini juga dibangun beberapa kios pedagang yang dikelola oleh Desa Pecatu. Pada Deretan kios ini dapat anda temukan pedagang yang menjual makanan dan minuman mapun barang-barang souvenir yang dapat anda pakai sebagai oleh-oleh ketika pulang dari liburan. Untuk memasuki kawasan Pura Uluwatu kita harus untuk berjalan kaki ± 100 Meter dari parkir sebelum mencapai anak tangga pertama dari Pura Uluwatu. melewati kawasan hutan yang sering disebut dengan nama alas kekeran. Setelah berjalan kurang lebih 10 menit anda akan melihat sebuah pura yang teletak paling bawah disebelah tangga utama yang merupakan Pura Penyawang Jurit Uluwatu yang dibangun untuk mengantisipasi lonjakan kedatangan umat Hindu yang biasanya sangat padat pada saat upacara berlangsung. Pura Penyawang Jurit Uluwatu dibangun dengan lebih luas dari Pura Jurit yang sejatinya berada di atas, hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para agar dapat dengan leluasa bersembahyang tanpa harus berdesak-desakan. 

Setelah melewati Pura Penyawang Jurit Uluwatu anda akan diajak menyusuri anak tangga yang berjumlah kurang lbih 60 anak tangga untuk mencapai areal luar pura, di sisi paling luar Pura Uluwatu setelah anda sampai pada anak tangga paling atas maka disisi kanan anda akan temukan sebuah bangunan yang disebut Bale Perantenan atau Balai Peristirahatan. Bangunan panjang ini sebagian dipakai sebagai dapur suci untuk kegiatan memasak makanan selama upacara berlangsung dan disisi lain dimanfaatkan sebagai pos jaga oleh pecalang atau petugas yang bertugas mengawasi keadaan pura. Selain itu disisi ini juga berdiri Bale Kulkul yaitu sebuah bale tinngi yang menyerupai sebuah menara yang dipakai untuk menggantungkan Kulkul yaitu sebuah alat komunikasi sederhana yang terbuat dari kayu dan hanya dibunyikan pada saat upacara-upacara besar saja.

Jika anda menoleh ke kanan Setelah mencapai anak tangga paling atas maka pada sisi ini juga akan anda temukan sebuah bangunan yang disebut Bale Gong yaitu sebuah bangunan yang dulu diperuntukkan sebagai tempat para penabuh alat music gamelan, disamping bangunan ini anda akan menemukan anak tangga yang menghubungkan sisi luar pura dengan Pura Juri Uluwatu. Pura Jurit Uluwatu merupakan pura pertama yang harus dikunjungi oleh para umat Hindu yang akan bersembahyang ke Pura ini. Di Pura ini konon juga dipakai oleh Dang Hyang Niratha yang merupakan seorang pendeta suci dari tanah jawa untuk moksa atau bersatu dengan Tuhan. Banyak cerita yang berkembang dimasyarakat Hindu Bali bahwa di pura inilah kilatan cahaya yang muncul dari tubuh beliau melesat ke angkasa seiring dengan menghilangnya tubuh sang pendeta.

Setelah melewati Pura Jurit Uluwatu anda akan melewati sisi tengah pura yang sering disebut dengan Jaba Tengah, disisi kanan pada halaman luas yang memanjang ini anda akan melihat sebuah bangunan yang disebut Bale Gong atau balai tempat para penabuh gamelan berada selama upacara berlangsung. Sedangkan pada sisi kirinya pada bagian yang agak tinggi adalah tempat dimana terdapat sebuah bak besar penampungan air suci yang biasanya dipakai sebagai air tirtha, konon bak penampungan ini tidak pernah kering sekalipun dimusim kemarau.

Diujung depan halaman terdapat sebuah gapura besar yang dipercaya merupakan hasil kerajinan seni pahat di abad ke XI, bangunan gapura ini disebut dengan Candi Kurung dan dipercaya merupakan warisan kebudayaan yang tidak ternilai harganya dari abad tersebut. Candi Kurung menghubungkan antara sisi tengah / Jaba tengah pura dengan pura utama yang disebut Pura Dalem Uluwatu, Pura Dalem Uluwatu ini berada pada ujung batu karang yang menjorok ketengah lautan. Ketika baru memasuki areal dalem pura, anda akan melihat sebuah susunan batu cadas yang sengaja tidak dihilangkan dimana anda dapat temukan patung Dewa Tri Murti (Brahma, Wisnu, Ciwa). Dan bangunan pokok yang berupa meru tumpang tiga tempat memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Rudra.  
Untuk kembali ke luar, anda harus melewati kembali sisi tengah atau jaba tengah pura kemudian mengambil jalan keluar yang menyusur pinggiran tebing dimana anda akan disuguhi hamparan laut yang merupakan Samudera Hindia dan susunan tebing yang begitu indah disepanjang sisi kawasan ini. Menuruni beberapa anak tangga anda akan melihat sebuah bangunan besar berupa wantilan tempat para umat beristirahat, bangunan ini juga dimanfaatkan oleh Tari Kecak Uluwatu untuk pentas jikalau stage utama tidak dipakai karena hujan.

Setelah melewati wantilan ini anda bisa langsung saja kembali menyusuri jalan untuk kembali ke areal parkir, namun jika anda mempunyai sedikit lebih waktu akan sangat disayangkan jika anda tidak menyusuri pinggiran tebing dikedua sisi yang ada dimana telah ditata dengan jalan setapak  dan sering dimanfaatkan untu melakukan trekking dengan menyusuri pinggiran tebing kawasan ini. Selain itu tentunya akan sangat saying jika anda melewatkan pementasan Tari Kecak Uluwatu atau yang dikenal oleh para bule dengan sebutan Uluwatu Kecak Dance yang pentas setiap jam 18:00 sore harinya. Sambil menonton Tari Kecak Uluwatu anda dapat menyaksikan pemandangan alam sekitar dari tempat duduk anda. Stage yang dibangun dengan konsep terbuka ini memungkinkan anda melihat alam sekitar, tebing, lautan dah bahkan Pura Uluwatu yang Nampak dari kejauhan serta momen dimana matahari akan kembali keperaduanya atau lebih dikenal dengan sebutan sunset.

Aksi peduli sampah plastik PT. Buyer Indonesia dan Tari Kecak Uluwatu di kawasan wisata Pura Uluwatu.



Kegiatan aksi pengumpulan sampah plastik yang tercecer di seputaran Kawasan Wisata Pura Uluwatu dilakukan pada awal bulan Januari 2014 ini melibatkan PT. Buyer Indonesia yang merupakan sebuah perusahaan farmasi di Indonesia dan Tari Kecak Uluwatu. Kegiatan berlangsung dari jam 16:00 sore sampai dengan 17:30 ini menyasar sudut-sudut tersembunyi dikawasan Pura Uluwatu.
Kegiatan yang difasilitasi oleh pemerintah Desa Pecatu ini merupakan sebuah aksi nyata dari PT. Buyer Indonesia  sebagai sebuah perusahaan Farmasi yang berkantor di Jakarta. Kegiatan yang melibatkan beberapa karyawan PT. Buyer Indonesia ini sengaja memilih Bali sebagai tempat untuk melakukan aksi sosial ini karena sekalian dirangkaikan dalam kegiatan outing dan meeting yang dikemas dalam kegiatan wisata dan penyelamatan lingkungan.
Selain melakukan aksi pengumpulan sampah plastic diseputaran kawasan wisata Pura Uluwatu kegiatan ini juga merupakan perjalanan wisata para karyawan dan staff untuk mengunjungi dan mengamati lebih dekat keberadaan Pura Uluwatu sebagai salah satu warisan budaya nusantara yang masih dijaga kelestariannya. Aksi sosial ini mendapat sambutan yang luar biasa oleh pengelola kawasan Wisata Pura Uluwatu dengan bersama-sama mengundang partisipasi Tari Kecak Uluwatu dalam aksi ini. Begitu pula Kepala Desa Pecatu, Bpk. I Made Karyana Yadnya, SH yang secara langsung datang memantau aksi ini juga memberikan apresiasi yang sangat tinggi bagi PT. Buyer Indonesia karena sudah bersedia datang mengunjungi Pura Uluwatu dan sekaligus melakukan aksi kebersihan di sekitar kawasan.
Setelah melakukan aksi kebersihan, kegiatan selanjutnya dirangkaikan dengan menonton pertunjukan Tari Kecak Uluwatu yang dipentaskan setiap jam 16:00 sampai dengan jam 19:00. Seluruh peserta aksi nampaknya sangat antusias menonton pertunjukan ini terbukti dengan tepuk tangan mereka disepanjang pertunjukkan dan beberapa peserta aksi Nampak sangat sabar menunggu kesempatan berphoto dengan para penari seusai pertunjukkan. Apalagi kemudian oleh MC Tari Kecak Uluwatu sebelum pertunjukkan dimulai telah secara khusus menyampaikan titipan pesan Kepala Desa Pecatu mewakili pemerintah Desa Pecatu dan segenap masyarakat Pecatu yang menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas ide dan inisiatif dari perusahan untuk terlibat langsung dalam kegiatan aksi penyelamatan lingkungan. Dihadapan seluruh penonton yang berjumlah lebih dari seribu orang MC dengan jelas menyebutkan PT. Buyer Indonesia yang telah berperan aktif dalam aksi sosial tersebut.
Ketua Tari Kecak Uluwatu, Bpk. I Made Sutanaya dalam kesempatan tersebut seusai pertunjukkan secara khusus kembali mendatangi rombongan peserta kasi untuk menyampaikan terima kasih atas apa yang dilakukan PT Buyer Indonesia untuk lingkungan dikawasan wisata Pura Uluwatu. Menurut Bpk.  I Made Sutanaya kegiatan semacam ini kemungkinan akan menjadi trend wisata selanjutnya bagi wisawatan MICE yang akan mengunjungi Bali, selain melakukan kegiatan perjalanan wisata juga bisa dirangkaikan dengan melakukan aksi-aksi nyata untuk penyelamatan lingkungan pada destinasi wisata yang dikunjungi.

Apakah Tari Kecak Uluwatu memiliki komitmen dalam meningkatkan pelayanan?

Tari Kecak Uluwatu adalah sebuah kelompok kesenian yang dikelola secara professional dan selalu bersentuhan langsung dengan customer yang berasal dari berbagai negara. Hal ini mendorong pengelola Tari Kecak Uluwatu untuk terus melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang disiapkan kepada seluruh customer. Selain focus terhadap peningkatan pelayanan pengelola juga senantiasa melakukan evaluasi terhadap kualitas pementasan. Karena pelayanan dan kualitas pementasan tentunya menjadi 2 hal pokok yang akan membuat para wisatawan untuk terus berkunjung ke Pura Uluwatu dan menonton Tari Kecak Uluwatu. Berikut adalah beberapa hal dan tindakan yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengunjung yang menonton Tari Kecak Uluwatu antara lain :

1.    Penambahan staff penjualan yang ditempatkan di tiket konter Tari Kecak Uluwatu. Dengan ditambahkannya tenaga penjual di konter tiket diharapkan mampu melayani luberan calon penonton maupun para pemandu wisata yang biasanya memadati konter tiket untuk membeli tiket pada jam-jam awal ketika loket baru dibuka.
2.    Penambahan tenaga/staff yang ditempatkan di stage untuk membantu tamu/wisatawan dalam memilih tempat duduk yang sesuai dengan keinginan mereka.
3.    Penambahan besi pemisah antara petugas konter dan calon customer yang dimaksudkan untuk menghindari calon pembeli berdesak-desakan ketika membeli tiket Tari Kecak Uluwatu.
4.    Memberikan kursus bahasa asing dan kursus tentang cara pelayanan didunia hospitality kepada seluruh petugas konter tiket dan petugas stage agar senatiasa tanggap terhadap keinginan wisatawan yang menonton Tari Kecak Uluwatu.
5.    Membuka kran selebar-lebarnya bagi travel agent dan usaha perjalanan wisata lainnya untuk melakukan kerja sama dalam hal mendatangkan wisatawan ke Pura Uluwatu dan khususnya meningkatkan kunjungan wisatawan untuk menonton Tari Kecak Uluwatu.
6.    Peluncuran website resmi Tari Kecak Uluwatu, www.uluwatukecakdance.com yang diluncurkan awal tahun 2014 untuk memberikan informasi tentang wisata Pura Uluwatu dan informasi tentang Tari Kecak Uluwatu.
7.    Peluncuran layanan online booking yang merupakan layanan terbaru Tari Kecak Uluwatu untuk menyediakan pemesanan tiket Tari Kecak Uluwatu secara online.
8.    ¬Melengkapi tenaga keamanan dan seluruh petugas dilapangan dengan handy talky yang digunakan sebagai alat komunikasi selama pertunjukkan berlangsung.
9.    Melengkapi petugas keamanan dengan metal detector yang bertujuan untuk mendeteksi sedini mungkin ancaman dan gangguan keamanan selama pertunjukan.
10.    Menyediakan MC atau pembawa acara dalam beberapa bahasa, yang khusus bertugas memberikan penjelasan ringkas tentang tari kecak dan cerita yang dibawakan ataupun untuk memberikan apresiasi khusus kepada wisatawan tertentu, group atau rombongan maupun tamu kenegaraan / VIP.
11.    Melakukan renovasi stage yang dilakukan pada Bulan Agustus 2013 dan direncanakan berkahir pada Bulan Pebruari 2014 dengan melakukan penambahan kapasitas tempat duduk yang mencapai 1400 tempat duduk.
12.    Penambahan toilet di areal stage untuk mengantisipasi lonjakan penonton yang memakai fasilitas toilet.
13.    Menyediakan flayer atau ringkasan cerita Ramayana dalam beberapa bahasa negara yang berbeda.
14.    Menyiapkan peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) atau First Aid kit.
15.    Menyiapkan questioner atau comment card yang bertujuan untuk menginventaris beragam keluhan dan pengalaman wisatawan selama menonton Tari Kecak Uluwatu.
Keseluruhan tindakan nyata yang telah dilakukan di atas adalah bukti bagaimana Tari Kecak Uluwatu selalu focus dalam memberikan yang terbaik kepada setiap customer yang datang. Hal inilah yang kemudian banyak menghasilkan repeater customer yang berkali-kali datang hanya untuk menyaksikan Tari Kecak Uluwatu.

Apa saja yang anda bisa temukan dikawasan wisata Pura Uluwatu?

Kawasan wisata Pura Uluwatu terdiri dari : Lahan Parkir yang cukup luas untuk menampung kendaraan umat Hindu yang hendak bersembahyang kepura ini ataupun kendaraan pariwisata yang mengunjungi kawasan ini. Lahan parkir yang terletak disisi sebelah timur kawasan ini juga dibangun beberapa kios pedagang yang dikelola oleh Desa Pecatu. Pada Deretan kios ini dapat anda temukan pedagang yang menjual makanan dan minuman mapun barang-barang souvenir yang dapat anda pakai sebagai oleh-oleh ketika pulang dari liburan. Untuk memasuki kawasan Pura Uluwatu kita harus untuk berjalan kaki ± 100 Meter dari parkir sebelum mencapai anak tangga pertama dari Pura Uluwatu. melewati kawasan hutan yang sering disebut dengan nama alas kekeran. Setelah berjalan kurang lebih 10 menit anda akan melihat sebuah pura yang teletak paling bawah disebelah tangga utama yang merupakan Pura Penyawang Jurit Uluwatu yang dibangun untuk mengantisipasi lonjakan kedatangan umat Hindu yang biasanya sangat padat pada saat upacara berlangsung. Pura Penyawang Jurit Uluwatu dibangun dengan lebih luas dari Pura Jurit yang sejatinya berada di atas, hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para agar dapat dengan leluasa bersembahyang tanpa harus berdesak-desakan.

Setelah melewati Pura Penyawang Jurit Uluwatu anda akan diajak menyusuri anak tangga yang berjumlah kurang lbih 60 anak tangga untuk mencapai areal luar pura, di sisi paling luar Pura Uluwatu setelah anda sampai pada anak tangga paling atas maka disisi kanan anda akan temukan sebuah bangunan yang disebut Bale Perantenan atau Balai Peristirahatan. Bangunan panjang ini sebagian dipakai sebagai dapur suci untuk kegiatan memasak makanan selama upacara berlangsung dan disisi lain dimanfaatkan sebagai pos jaga oleh pecalang atau petugas yang bertugas mengawasi keadaan pura. Selain itu disisi ini juga berdiri Bale Kulkul yaitu sebuah bale tinngi yang menyerupai sebuah menara yang dipakai untuk menggantungkan Kulkul yaitu sebuah alat komunikasi sederhana yang terbuat dari kayu dan hanya dibunyikan pada saat upacara-upacara besar saja.

Jika anda menoleh ke kanan Setelah mencapai anak tangga paling atas maka pada sisi ini juga akan anda temukan sebuah bangunan yang disebut Bale Gong yaitu sebuah bangunan yang dulu diperuntukkan sebagai tempat para penabuh alat music gamelan, disamping bangunan ini anda akan menemukan anak tangga yang menghubungkan sisi luar pura dengan Pura Juri Uluwatu. Pura Jurit Uluwatu merupakan pura pertama yang harus dikunjungi oleh para umat Hindu yang akan bersembahyang ke Pura ini. Di Pura ini konon juga dipakai oleh Dang Hyang Niratha yang merupakan seorang pendeta suci dari tanah jawa untuk moksa atau bersatu dengan Tuhan. Banyak cerita yang berkembang dimasyarakat Hindu Bali bahwa di pura inilah kilatan cahaya yang muncul dari tubuh beliau melesat ke angkasa seiring dengan menghilangnya tubuh sang pendeta.
Setelah melewati Pura Jurit Uluwatu anda akan melewati sisi tengah pura yang sering disebut dengan Jaba Tengah, disisi kanan pada halaman luas yang memanjang ini anda akan melihat sebuah bangunan yang disebut Bale Gong atau balai tempat para penabuh gamelan berada selama upacara berlangsung. Sedangkan pada sisi kirinya pada bagian yang agak tinggi adalah tempat dimana terdapat sebuah bak besar penampungan air suci yang biasanya dipakai sebagai air tirtha, konon bak penampungan ini tidak pernah kering sekalipun dimusim kemarau.

Diujung depan halaman terdapat sebuah gapura besar yang dipercaya merupakan hasil kerajinan seni pahat di abad ke XI, bangunan gapura ini disebut dengan Candi Kurung dan dipercaya merupakan warisan kebudayaan yang tidak ternilai harganya dari abad tersebut. Candi Kurung menghubungkan antara sisi tengah / Jaba tengah pura dengan pura utama yang disebut Pura Dalem Uluwatu, Pura Dalem Uluwatu ini berada pada ujung batu karang yang menjorok ketengah lautan. Ketika baru memasuki areal dalem pura, anda akan melihat sebuah susunan batu cadas yang sengaja tidak dihilangkan dimana anda dapat temukan patung Dewa Tri Murti (Brahma, Wisnu, Ciwa). Dan bangunan pokok yang berupa meru tumpang tiga tempat memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Rudra.

Untuk kembali ke luar, anda harus melewati kembali sisi tengah atau jaba tengah pura kemudian mengambil jalan keluar yang menyusur pinggiran tebing dimana anda akan disuguhi hamparan laut yang merupakan Samudera Hindia dan susunan tebing yang begitu indah disepanjang sisi kawasan ini. Menuruni beberapa anak tangga anda akan melihat sebuah bangunan besar berupa wantilan tempat para umat beristirahat, bangunan ini juga dimanfaatkan oleh Tari Kecak Uluwatu untuk pentas jikalau stage utama tidak dipakai karena hujan.

Setelah melewati wantilan ini anda bisa langsung saja kembali menyusuri jalan untuk kembali ke areal parkir, namun jika anda mempunyai sedikit lebih waktu akan sangat disayangkan jika anda tidak menyusuri pinggiran tebing dikedua sisi yang ada dimana telah ditata dengan jalan setapak  dan sering dimanfaatkan untu melakukan trekking dengan menyusuri pinggiran tebing kawasan ini. Selain itu tentunya akan sangat saying jika anda melewatkan pementasan Tari Kecak Uluwatu atau yang dikenal oleh para bule dengan sebutan Uluwatu Kecak Dance yang pentas setiap jam 18:00 sore harinya. Sambil menonton Tari Kecak Uluwatu anda dapat menyaksikan pemandangan alam sekitar dari tempat duduk anda. Stage yang dibangun dengan konsep terbuka ini memungkinkan anda melihat alam sekitar, tebing, lautan dah bahkan Pura Uluwatu yang Nampak dari kejauhan serta momen dimana matahari akan kembali keperaduanya atau lebih dikenal dengan sebutan sunset.