Seiring dengan perkembangan
pariwisata Bali pada era tahun 90an, membuat Pura Uluwatu mulai dilirik oleh
beragam kalangan wisatawan yang ingin menikmati liburan mereka di Bali. dan perkembangan arus investasi yang mulai diarahkan
ke Bali Selatan khususnya Desa Pecatu juga mendorong pertumbuhan wisatawan yang
semakin meningkat setiap tahunnya. Apalagi kemudian beberapa lokasi dan tanah
penduduk mulai dibeli dan dikembangkan oleh para investor di daerah ini. Mulai
dari Pecatu Indah Resort yang mengembangkan kawasan disekitar Pantai Dreamland,
kemudian mulai bermunculan beberapa hotel berbintang yang mulai dibangun
didaerah sekitar Pura Uluwatu.
Beberapa hotel berbintang yang
berada dikawasan ini di antaranya, Bulgari hotels & Resorts Bali, Allila
Villas Uluwatu, Hotel C151, Anantara Hotel, Blue Point By Villas & Spa, dan
masih banyak lagi hotel dan penginapan kecil yang dapat anda temui disekitar
kawasan ini. Selain hotel beberapa tempat wedding yang mulai dikenal di
antaranya Tirtha Bali, Tirtha Luhur, The Istana yang kemudian menjadi tempat
wedding favorit pilihan selebritis Indonesia dan wisatawan mancanegara. Deretan hotel, restaurant dan
wedding venue yang mulai menghiasi wajah Desa Pecatu membuat desa yang terletak
di ujung selatan Pulau Bali ini menjadi sangat exclusive bagi para wisatawan
domestik maupun mancanegara. Hal ini tentunya membawa pengaruh yang sangat luar
biasa bagi perkembangan daerah wisata diseputar Pura Uluwatu.
Selain karena memiliki nilai
sejarah yang sangat tinggi bagi perkembangan Agama Hindu di Bali, Pura Uluwatu
juga memiliki keunikan tersendiri karena berada tepat di ujung kaki pulau bali
yang berdiri megah di atas batu karang setinggi kurang lebih 75 meter di atas
permukaan laut, dihiasi oleh alas kekeran yang merupakan hutan lindung
disepanjang kawasan ini sekaligus tempat bagi beberapa kelompok monyet yang
sering berkeliaran di areal Pura Uluwatu. Melihat pertumbuhan kunjungan
wisatawan yang mulai meningkat setiap tahunnya, melalui Pemerintah Desa Pecatu
kemudian menyiapkan beragam fasilitas yang ditujukan untuk memberikan pelayanan
kepada para wisatawan yang berkunjung. Sedikit demi sedikit kawasan Pura
Uluwatu mulai ditata dengan seksama, mulai dari pengadaan lahan parkir yang
cukup luas untuk menampung setiap kendaraan wisatawan ataupun masyarakat Bali
yang ingin bersembahyang ke Pura Uluwatu dan kios-kios dagang yang dibangun
disekitar parkir setelahnya.
Oleh masyarakat yang menyewa
kios-kios dagang tersebut kemudian mulai membentuk kelompok pedagang yang
bernama Kelompok Dagang Uluwatu yang bertujuan untuk menjadi wadah organisasi
para pedagang setempat. Karena melihat perkembangan kunjungan wisatawan yang
semakin meningkat, oleh pengurus Kelompok Dagang Uluwatu kemudian berfikir
untuk menyediakan sebuah atraksi wisata bagi para wisatawan yang berkunjung.
Dengan maksud bahwa selain dapat mengamati lebih Pura Uluwatu yang memiliki
sejarah tinggi, dan menikmati panorama alam sekitar wisatawan juga akan
disuguhi dengan sebuah atraksi budaya yang dapat menambah serunya liburan
mereka di Bali. Oleh kesepakatan para pedagang,
maka dipilihlah tari kecak sebagai atraksi wisata yang akan disiapkan untuk
menghibur para wisatawan yang datang, selain karena memiliki keunikan yang
tersendiri tari kecak juga melibatkan banyak orang sehingga akan mampu
menampung seluruh anggota pedagang yang ada. Kemudian berdirilah Sanggar Tari
& Tabuh Karang Boma sebagai penyedia Tari Kecak di Pura Uluwatu, Bali.
Seiring dengan perjalanan kemudian banyak anggota selain dari kelompok dagang
yang juga ikut bergabung menjadi penari kecak.
Tari Kecak Uluwatu murni
merupakan kelompok masyarakat Desa Pecatu yang memiliki kemauan dan keinginan
untuk menjaga warisan budaya leluhur, dan sampai saat ini Tari Kecak Uluwatu
masih tetap eksis untuk menjaga budaya tersebut dan menjadi tempat wisata
favorit bagi para wisatawan yang datang ke Bali. Selain karena lokasi stage
yang sangat strategis didukung oleh keindahan alam disekitar stage, Tari Kecak
Uluwatu juga didukung oleh rute wisata yang sangat diminati oleh para
wisatawan. Untuk mencapai Pura Uluwatu wisatawan dapat melakukan berbagai
kegiatan wisata lain seperti menikmati permainan water sport di Tanjung Benoa,
mengunjungi Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), menikmati keindahan Pantai
Dreamland atau Pantai Padang-padang dan menikmati makan malam di Jimbaran
Seafood yang dapat dicapai hanya dengan waktu 15 menit setelah menonton Tari
Kecak Uluwatu. Rute perjalanan wisata ini sangat menguntungkan Pura Uluwatu
untuk tetap menjadi daerah tujuan wisata yang wajib dikunjungi oleh para
wisatawan.
BOOKING di SINI
No comments:
Post a Comment