Monday, 3 February 2014

Bagaimanakah peran Tari Kecak Uluwatu untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pura Uluwatu?



Titik perkembangan pariwisata Bali yang mulai bergerak ke arah yang lebih menjanjikan terjadi dalam kurun waktu antara tahun 1990 s/d 1999 dimana investasi besar-besaran mulai menjamah berbagai wilayah yang memiliki potensi pariwisata di Bali. Kehadiran beberapa investor yang mulai menanamkan modalnya dikurun waktu tersebut membuat pariwisata Bali lebih bergeliat lagi, namun krisis moneter yang menerjang Indonesia pada tahun 1997 cukup membuat pariwisata Bali agak kelimpungan, dan patut disyukuri recovery terjadi sangat cepat dimana pada tahun 1999 tingkat kunjungan wisatawan kembali pada titik yang sangat menjanjikan.

Demikian pula yang terjadi pada Kawasan Wisata Pura Uluwatu, kembang surut iklim pariwisata membuat kawasan ini harus melewati masa-masa yang sangat sulit untuk mensejajarkan diri dengan destinasi wisata ditempat maupun negara lain yang menjadi destinasi wisata favorit para wisatawan. Kebangkitan pariwisata Bali yang kembali bergerak kearah yang lebih bagus pada tahun 1999 juga menjadi keuntungan tersendiri bagi Pura Uluwatu. Pura Uluwatu yang merupakan kawasan suci bagi umat hindu ini juga dikembangkan sebagai salah satu tempat wisata yang disiapkan untuk para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Pura Uluwatu yang mulai dikenal oleh wisatawan dari berbagai negara tersebut mulai ramai dukunjungi setiap harinya. Pura Uluwatu mulai dilirik oleh para wisatawan setelah beberapa penulis kemudian menceritakan pesona keindahan kawasan ini melalui tulisan-tulisan mereka yang tersebar di internet maupun surat  kabar lain.

Hal ini sangat menguntungkan Desa Adat Pecatu sebagai Pengelola Kawasan Wisata Uluwatu untuk melalukan gebrakan lain guna mendorong pertumbuhan wisatawan yang semakin besar. Melalui ide cemerlang masyarakat setempat yang tergabung di dalam Kelompok Dagang Pura Uluwatu mulailah dicetuskan ide untuk menambahkan sebuah atraksi wisata yang dapat dinikmati para wisatawan. Penambahan atraksi wisata ini dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah bagi kawasan, sehingga wisatwan yang datang berkunjung tidak hanya dapat mengamatai lebih dekat Pura Uluwatu namun juga dapat secara langsung bersentuhan dan mengenal budaya dan kesenian Bali. Tari kecak kemudian dipilih sebagai atraksi wisata yang akan disiapkan untuk para wisatawan. 

Sejak berdiri pada tahun 1999 Tari Kecak Uluwatu telah berhasil menyita perhatian dunia melalui dengan menghadirkan sebuah pementasan tari bali yang dikemas dengan sangat menghibur di Open Air Stage Pura Uluwatu. Pemilihan tari kecak sebagai atraksi wisata dikawasan ini sangatlah tepat selain karena kecak merupakan tarian yang begitu unik dibandingkan dengan jenis tarian lain, juga sangat dibantu oleh lokasi stage yang sangat strategis dengan pemandangan yang menarik untuk dinikmati oleh para wisatawan. Hal inilah yang kemudian meyakinkan para travel agen untuk mulai membuka kran selebar-lebarnya untuk paket wisata Tari Kecak Uluwatu yang dirangkai dengan beberapa tempat wisata lainnya. Dengan kehadiran atraksi kecak di kawasan wisata Pura Uluwatu, para wisatawan memiliki alasan lebih untuk terus datang berkunjung, selain dapat mengamati lebih dekat keberadaan Pura Uluwatu sebagai warisan sejarah Agama Hindu di Bali, kawasan wisata Pura Uluwatu juga menawarkan keindahan alam sekitar, dan tentunya Tari Kecak Uluwatu.
Kehadiran atraksi Tari Kecak Uluwatu yang dipentaskan setiap hari pada sore hari tersebut telah berhasil membuat lonjakan kedatangan wisatawan yang berkunjung pada sore harinya. Kebanyakan wisatawan memilih untuk berkunjung ke Pura Uluwatu pada waktu sore hari, selain karena pemandangan disekitar dan sunset, kehadiran atraksi Tari Kecak Uluwatu juga mampu menjadi alasan lain bagi wisatawan untuk memilih waktu berkunjung di sore hari. Ribuan penonton yang selalu memadati Uluwatu Open Air Stage adalah bukti nyata kontribusi Tari Kecak Uluwatu untuk mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung ke Pura Uluwatu.  

Sesuai dengan data yang diberikan oleh pengelola setempat, jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat sejak ditambahkannya atraksi tari kecak di Pura Uluwatu, rata-rata kunjungan wisatawan ke Pura Uluwatu sebelum adanya Tari Kecak adalah berkisar antara 700 orang sampai dengan 1000 orang setiap harinya, namun semenjak Tari Kecak Uluwatu hadir menjadi atraksi wisata yang dapat dinikmati oleh para wisatawan lonjakan kedatangan wisatawan berkisar di angka 2500 orang sampai dengan 3000 orang setiap harinya. Hal ini menjadi keuntungan bagi pengelola kawasan wisata Pura Uluwatu dan tentunya bagi pemerintah Kabupaten Badung dalam meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui tempat wisata yang satu ini.

No comments:

Post a Comment