Monday, 3 February 2014

Sekilas Tentang Desa Pecatu Uluwatu

Desa Pecatu adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung, Bali. Desa yang  memiliki luas wilayah 461.km2 dan penduduk yang mencapai 6.975 jiwa ini terletak paling ujung selatan Pulau Bali memiliki segudang potensi yang dapat dikembangkan untuk menunjang ketahanan ekonomi masyarakatnya. Desa Pecatu terdiri dari 9 Banjar Dinas dan 3 Banjar Adat, 16 kelompok tani yang sering disebut dengan Tempekan sebagai organisasi adat paling terbawah yang mempunyai kewajiban sama dalam hal adat dan kegiatan kemasyarakatan lainnya. Pecatu dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih langsung oleh masyarakatnya melalui Pilkades dan disebut dengan Perbekel, sedangkan lembaga adat atau Desa Adat pecatu dipimpin oleh seorang tetua adat yang dipanggil dengan sebutan Bendesa Adat. Perbekel memiliki tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan pemerintahan secara kedinasan yang dibantu oleh Sekretaris Desa (Sekdes) dan para Kepala Lingkungan yang berjumlah Sembilan orang dari masing-masing banjar dinas yang ada, sedangkan seorang Bendesa Adat memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk menyelenggarakan segala kegiatan adat dengan dibantu oleh beberapa orang tetua lain yang disebut sebagai Parajuru Adat dan 16 Kelian Tempek yang ada dilingkungan Desa Pecatu.

Keberadaan LPD Desa Adat Pecatu yang merupakan lembaga perbankan pedesaan ini memberikan kontribusi yang luasr biasa bagi pertumbuhan pmbangunan di Desa Pecatu. Lembaga Perbangkan yang dimiliki oleh Desa Adat Pecatu ini menjadi satu-satunya lembaga perbankan yang menguasai hampir seluruh perekonomian masyarakat disamping beberapa kelompok koperasi yang  dikembangkan. Dahulunya Desa Pecatu dikenal sebagai sebuah daerah pesisir Pulau Bali yang sangat gersang dan tandus, namun seiring dengan perkembangan pariwisata yang mulai menyapa Bali sebagai sebuah destinasi wisata internasional, Pecatu kemudian berkembang dengan sangat cepat. Keindahan pesisir tebing disepanjang wilayah Desa Pecatu menarik minat berbagai kalangan investor untuk mencoba berinvestasi di desa ini. Desa Pecatu yang dikelilingi oleh tebing-tebing yang sangat indah mampu mengundah para investor untuk berlomba-lomba menanamkan modalnya disini. Hampir seluruh pinggiran tebing saat ini telah dikuasai oleh investasi luar dan hanya sebagian yang masih dimiliki dan dikembangkan oleh masyarakat lokal. Bisnis pariwisata yang melesat begitu cepat pasca krisis moneter tahun 1997 dan mulai bergerak ke arah yang semakin baik di Tahun 1999 membawa angin segar bagi masyarakat Desa Pecatu untuk ikut merasakan nikmatnya kue pariwisata yang juga menghampiri wilayah ini.
 
Desa Pecatu memiliki beberapa tempat wisata yang biasa dikunjungi oleh wisatawan mancanegara ataupun wisatawan domestik, mulai dari Pura Uluwatu yang begitu tersohor didunia, Pantai Suluban yang merupakan spot surfing paling menantang di Bali, Padang-padang beach yang semakin terkenal setelah film Eat, Pray & Love yang dibintangi oleh Julia Roberts, Pantai Bingin yang dikenal dengan sebutan imposible beach oleh para peselancar, Pantai Nyang-Nyang yang masih sangat terawat keasliannya,  Pantai Balangan yang berbatasan langsung dengan Pantai Dreamland yang memiliki pemandangan laut yang sangat indah. Selain pantai didekat Pantai Dreamlamnd juga terdapat wahana air Green Park yang biasanya sering dikunjungi oleh wisatawan domestik selepas mereka berpanas-panas di pantai.

Berbagai hotel dan restaurant juga dapat anda temui di Desa Pecatu, mulai dari Bulgari Hotels & Resorts, Alilla Villas Uluwatu, Anantara Hotel, Blue Point By Villas & Spa, The Meritus, New Condotel dan masih banyak lagi hotel maupun penginapan kecil disekitar Desa Pecatu. Selain hotel, beragam restaurant juga menghiasi setiap sudut strategis yang sering dimanfaatkan oleh wisatawan asing untuk menikmati beragam masakan yang disediakan baik masakan lokal ataupun western food. Selain hotel dan restaurant, di Desa Pecatu juga terdapat beberapa tempat atau venue wedding yang selalu menjadi pilihan para selebritis Indonesia maupun wisatawan untuk melangsungkan pernikahannya di Bali.

No comments:

Post a Comment